Jumat, 30 September 2016

Selasa, 03 Maret 2015

SURAT ALKAFIRUN

bagiku agamaku bagimu agamamuEnglish Subtitle: aivatrix

Senin, 09 Februari 2015

pengertian jahiliyah



Makna Jahiliyah & Kejahiliyahan Bangsa Arab
Senin 17 Safar 1434 / 31 December 2012 11:20


Dubai_United_Arab_Emirates_islamposOleh: Hendra Kusumah
BEBERAPA diantara kita mungkin sering mendengar atau membaca bahwa sebelum Nabi Muhammad dihadirkan ditengah-tengah kehidupan bangsa Arab, kondisi masyarakat tersebut berada dalam kondisi jahiliyah. Menurut P.K. Hitti dalam bukunya History of The Arabic makna jahiliyah di sini bukan berarti bodoh dalam segi ilmu pengetahuan, melainkan hanya bodoh dari segi agama karena pada zaman tersebut (yakni sebelum Rasul Muhammad datang) tidak ada nabi dan tidak ada kitab suci yang dijadikan sebagai panduan hidup. Hitti mengatakan bahwa saat itu semenanjung Arab memiliki peradaban yang tinggi. Benarkah yang diungkapkan Hitti?
a. Arti Jahiliyah
Jahiliyah berasal dari kata dasar ja ha la yang berarti bodoh atau sesat. Istilah dan makna kata tersebut dapat kita lihat di beberapa ayat di dalam Al Quran. Berikut ini beberapa diantaranya:
”Kemudian setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan daripada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah.” (QS. Ali Imran: 154)
”dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS. Al Ahzab: 33)
”Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (QS. Al Jumuah: 2)
Menurut Mahyudin & Hilmi, ayat-ayat di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa istilah jahiliyah memiliki makna kekufuran, keangkuhan, kemaksiatan dan juga kebodohan. Orang Arab jahiliyah dianggap bodoh karena tidak pandai menulis dan membaca.
Prof.Dr. Hamka di dalam buku nya Tafsir Al Azhar mengatakan Rasul saw diutus kepada kaum yang ummi. Ummi disini memang berarti tidak bisa menulis dan membaca. Beliau mengatakan bahwa dahulu bangsa Arab bukanlah bangsa yang terpelajar dan bukan kaum yang mempunyai sejarah peradaban yang tinggi sebagaimana peradaban orang-orang Yunani dan Romawi, orang Persia (Iran) dan India. Dalam 100 orang belum tentu ada satu orang yang bisa menulis dan membaca. Walaupun tidak bisa membaca dan menulis, bangsa Arab masih memiliki satu kelebihan yaitu ingatannya yang sangat kuat.
Berdasarkan sejarah yang masih diungkapkan oleh Prof.Hamka, orang-orang Yahudi yang berada di Yastrib (yang kemudian menjadi Madinah) mengatakan bahwa orang Arab bukanlah orang terpelajar. Orang Arab pun tidak merasa terhina dengan ungkapan tersebut. Bahkan orang Arab di Madinah banyak yang menyerahkan anak-anaknya kepada orang Yahudi untuk belajar sehingga banyak diantara mereka yang masuk Yahudi.
b. Jahiliyah Dalam Berbagai Bidang
Dari sisi sejarah dan fakta, sesungguhnya sebelum Rasul saw, bangsa Arab memang berada dalam masa kegelapan atau masa jahiliyah dalam arti sebenarnya. Berikut ini beberapa sejarah kelam bangsa Arab yang diungkapkan oleh Mahayudin dan Hilmi di dalam bukunya yang berjudul Sejarah Islam:
1. Agama dan Akhlak
Pada zaman jahiliyah nilai kepercayaan dan moral orang Arab sangat rendah karena belum ada nabi yang diutus untuk memberi mereka petunjuk. Saat itu orang-orang Arab menyembah patung dan berhala yang dibuat oleh mereka sendiri. Patung-patung dan berhala itu pun diperjual-belikan oleh mereka. Ada juga diantara mereka yang menganut paham animisme. Dari sisi moral atau akhlak, perilaku bangsa Arab sangat tidak sopan dan tidak memiliki rasa kemanusiaan. Mereka kadang saling bertukar isteri bahkan ada yang mengawini isteri bapaknya sendiri. Tidak hanya itu, ada juga yang mengubur anak perempuannya yang masih hidup untuk menjaga kehormatannya di dunia.
2. Politik
Bangsa Arab tidak memiliki posisi politik yang kuat di zaman jahiliyah. Mungkin hanya kerajaan Himyar saja yang masih dianggap memiliki kekuatan politik & struktur pemerintahan yang lumayan baik namun tetap dibawah pengaruh negara luar. Di sebelah utara semenanjung Arab dikuasai oleh kerajaan Romawi dan Persia, di sebelahselatan dikuasai oleh kerajaan Habsyah dan Persia. Di kawasan tengah seperti Mekkah, walaupun tidak dijajah, tetap mendapatkan imbas dari penguasaan kedua wilayah tersebut. Kondisi ini bisa kita lihat pada peperangan al-Fijar yang terjadi pada bulan-bulan diharamkan berperang di antara kaum Quraisy dengan penduduk Hirah yang saat itu berada dibawah kerajaan Persia. Contoh lain adalah serangan tentara gajah dari Yaman atas sokongan kerajaan Romawi ke kota Mekkah.
3. Ekonomi
Pasca runtuhnya bendungan Ma’rib di Yaman, kedudukan ekonomi orang arab di selatan Semenanjung Arab menjadi tidak stabil. Kondisi ini memaksa sebagian besar warga di wilayah tersebut, yaitu wilayah kekuasaan kerajaan Himyar, berpindah ke sebelah utara dengan beralih menjadi pedagang karena wilayah sebelah utara adalah kawasan padang pasir. Namun perdagangan ini pun tidak berjalan lancar karena selalu mendapat tekanan politik dari Romawi dan Persia serta adanya kondisi politik yang selalu tidak menentu yaitu adanya peperangan diantara pada kabilah Arab. Di tahun 534 M kerajaan Himyar jatuh ke tangan kerajaan Habsyah lalu jatuh ke tangan kekuasaan Persia.
Kerajaan Habsyah pernah memperburuk kondisi perekonomian di kota Mekkah dengan melakukan serangan ke kota tersebut sehingga hubungan perdagangan antara Yaman dan Mekkah menjadi rusak. Kondisi ini berefek pada hubungan perdagangan antara Yaman dan Syam karena Mekkah berada di antara kedua wilayah tersebut. Hubungan perdagangan antara Yaman dan Hirah pun sering terputus karena Hirah berada di bawah kekuasaan Persia sedangkan Yaman berada di kekuasaan Habsyah yang menjadi rekan koalisi politik kerajaan Romawi.
Di tengah kondisi ekonomi-politik yang tidak menentu akibat perseteruan antara Persia dan Romawi, warga kota Mekkah yaitu kaum Quraisy mencoba melakukan tekanan ekonomi ke kaum Badwi. Hal ini mengakibatkan kaum Badwi melakukan perlawanan dengan bentuk perompakan ke setiap kafilah-kafilah perdagangan Quraisy.
Dari sisi internal, kesenjangan ekonomi di kota Mekkah pun cukup terlihat yaitu kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Akibatnya sering terjadi huru-hara yang sangat mengganggu perekonomian wilayah tersebut.
4. Ilmu Pengetahuan
Walaupun masyarakat Arab Jahiliyah memiliki sedikit kemampuan dalam berdagang namun keahlian tersebut tidak cukup menjadikan mereka sebagai bangsa yang ber-peradaban karena suatu peradaban memiliki ciri-ciri tersendiri termasuk aspek ilmu dan moral.
Beberapa alasan mengapa masyarakat Arab tidak dianggap sebagai masyarakat yang memilik peradaban, diantaranya pertama pada zaman jahiliyah tersebut, tradisi penyebaran ilmu pengetahuan hampir tidak ada. Kebanyakan orang Arab buta huruf. Kedua, saat itu ilmu pengetahuan berasal dari negara luar yaitu dari bangsa Romawi, Yunani dan Persia. Namun, sebagian besar dari mereka yang datang ke Mekkah lebih memilih fokus berdagang di Mekkah daripada menyebarkan ilmu pengetahuan. Ketiga, karena masyarakat Arab banyak yang tidak bisa membaca dan menulis, maka ilmu pengetahuan hanya disampaikan secara lisan dan hafalan.
Menurut Robert L. Gullick, sebagaimana dikutip oleh Hj.Yahya dan Halimi dalam buku Sejarah Islam, mengatakan bahwa orang Arab Jahiliyah tidak memberikan sumbangan apa-apa di bidang ilmu pengetahuan.
“The ancient Arabs, during the many centuries preceding the appearance of Muhammad, did not, so far as we know, contribute anything of significance to the body of scientific knowledge or to scientific method.”
Secara umum, biasanya sebuah masyarakat yang memiliki peradaban seperti Mesopotamia, Mesir, India, Yunani, Cina, Roma, Saba’ , memiliki monument yang digunakan serta peralatan komunikasi, mata uang, dan pemerintahan yang teratur. Namun, masyarakat Arab jahiliyah tidak memiliki ciri-ciri tersebut
Sumber yang berbeda
BLOG SEJARAH STPM

ENJIN CARIAN BAHAN



Monday, February 27, 2012

TAMADUN ISLAM : TEMA 1 – CIRI-CIRI MASYARAKAT ARAB JAHILIYAH

image

BACAAN 1

PELAJAR TINGKATAN 6 ATAS SMKDARY: AMBIL NOTA INI, BACA DAN KAJI DENGAN TELITI . SILA CETAK.
image

Soalan 1 :
Sejauh manakah masyarakat Arab pada zaman jahiliyah dikatakan masyarakat yang tidak mempunyai peradaban dan tamadun.
A. Pengenalan (3 / 4 m)
1. Maksud Jahiliyah. Jahiliah berasal dari perkataan "jahil" yang bermaksud bodoh. Al-Quran tidak memberi batas tertentu bagi zaman jahiliah. Kamus Bahasa Arab menyebutkan zaman jahiliah sebagai zaman sebelum Islam, iaitu sebelum turunnya al-Quran. Ciri-ciri jahiliah berdasarkan al-Quran adalah tidak mempunyai nabi atau kitab suci sebagai petunjuk, tidak mempunyai tamadun / peradaban, masyarakat tidak berakhlak, angkuh dan bongkak dan masyarakat jahil dan mereka tidak tahu membaca atau menulis.
2. Latar belakang masyarakat Arab Jahiliyah. Zaman jahiliyah ialah zaman selepas keruntuhan kerajaan Saba kira-kira 300 tahun (3 abad) sebelum kerasulan Nabi Muhammad s.a.w. dan berakhir apabila turunnya wahyu al Quran kepada Nabi Muhammad s.a.w. pada tahun 610 M.
3. Maksud tamadun – tamadun ialah kata Arab yang bermaksud kemajuan, kehalusan budi pekerti dan sopan santun. Menurut Ibnu Khaldum, perkataan tamadun atau madani adalah merujuk kepada masyarakat manusia yang maju dan makmur sama ada di kota atau di desa.
Isi (7 isi x 3 markah = 21 markah)
Sebab masyarakat Arab dikatakan tidak bertamadun.( Buat penegasan )
1. Akidah kepercayaan yang sesat. Zaman jahiliyah dianggap zaman yang mengalami keruntuhan dari segi agama dan kesesatan dalam beragama yang begitu dahsyat di Semenanjung Arab. Masyarakat Arab pada era zaman jahiliyah dikatakan hilang pedoman dan dilanda kejahilan dalam beragama. Tersebarnya pelbagai agama di Semenanjung Arab kerana hubungan masyarakatnya dengan dunia luar menerusi hubungan perdagangan. Orang Parsi berusaha untuk menyebarkan agama Majusi, manakala orang Rom berusaha menyebarkan agama Nasrani yang diselewengkan di kalangan masyarakat pesisiran pantai Semenanjung Arab. Terdapat juga yang menganut agama Yahudi yang juga telah diselewengkan oleh pendeta agama mereka . Manakala orang Arab di bahagian tengah Semenanjung Arab berpegang teguh dengan agama nenek moyang mereka, iaitu agama menyembah berhala.(Agama Wathani). Terdapat juga kepercayaan animisme dan tahyul diamalkan.
2. Zaman yang tidak mempunyai nabi dan kitab suci sebagai petunjuk. Pada zaman Jahiliyah, masyarakatnya tidak mempunyai pemimpin agama yang boleh membimbing mereka mengenal agama yang benar dan hidup bersyariat yang baik. Tidak ada nabi dan rasul yang menyeru mereka ke arah agama yang benar dan menyampaikan ajaran Allah (swt). Berbeza dengan zaman sebelum runtuhnya empangan Maarib di mana terdapatnya beberapa orang nabi dan rasul yang menyeru masyarakat Arab ke arah agama Allah (swt). Masyarakat arab jahiliyah juga tidak menggunakan kitab-kitab suci asal yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum mereka sebagai panduan dan rujukan daripada kesesatan. Malah mereka menjadi pengikut memesongkan isi kitab suci terdahulu untuk kepentingan puak-puak masing-masing. Seperti kaum Yahudi yang mengubah isi kandungan kitab Taurat dan mengingkari ayat-ayat Allah (swt)
3. Keruntuhan akhlak. . Mereka banyak mengamalkan nilai-nilai buruk dalam kehidupan seharian. Nilai-nilai buruk yang agak ketara ialah seperti suka berperang, pendendam, minum arak, berjudi, berzina, merompak, mengamalkan semangat asabiyah, dan membunuh anak perempuan.
4. Kedudukan wanita di dalam masyarakat Arab Jahiliah sangat rendah / hina. Mereka malu sekiranya mendapat anak perempuan. Hal ini jelas disebutkan dalam al-Quran, Surah al-Nahl . Kedudukan wanita yang dipandang rendah menyebabkan timbulnya amalan membunuh anak perempuan sebaik sahaja dilahirkan. Sesetengahnya ditanam hidup-hidup.Kaum wanita biasanya dijadikan sebagai alat untuk memuaskan nafsu lelaki.
5. Penipuan dalam ekonomi. Menjadi kebiasaan orang Arab Jahiliyah melakukan penipuan timbangan dan sukatan dan mengamalkan riba. Kegiatan perdagangan orang Arab melibatkan riba. Mereka mengenakan kadar bayaran balik yang tinggi kepada peminjam.
6Ilmu pengetahuan – sangat sedikit orang arab yang tahu membaca dan menulis dan tiada tradisi penyebaran ilmu dan pendidikan dalam masyarakat Arab jahiliyah. Mereka hanya memiliki asas-asas ilmu politik, ekonomi dan perniagaan. Masyarakatnya hidup dalam keadaan buta huruf. Penyebaran ilmu pengetahuan berlaku di kawasan pinggir iaitu Selatan dan Barat Semenanjung Tanah Arab kerana adanya hubungan perdagangan dengan dunia luar. Walau bagaimanapun, keadaan ini tidak dipraktis dengan sepenuhnya. Ilmu pengetahuan tidak diwarisi kepada generasi baru juga. Hal ini menyebabkan orang Arab tidak berupaya membina semula Empangan Maarib yang telah runtuh. Dikatakan hampir semua orang Arab buta huruf. Buktinya menurut al-Baladhuri, hanya 17 orang Arab sahaja yang tahu membaca dan menulis.
7.  Keangkuhan dan sombong - Mereka mengamalkan semangat asabiyah. Oleh sebab mereka hidup secara berkabilah, mereka mempunyai semangat asabiyah yang sangat kuat. Semangat ini menyebabkan sering berlakunya peperangan yang berpanjangan di antara satu kabilah dengan kabilah yang lain. Mereka akan segera bertindak sekiranya terdapat anggota kabilah yang dizalimi. Kehidupan yang secara berpuak-puak, menyebabkan mereka ini sering berperang sesama sendiri sama ada secara individu atau kelompok. Tujuannya adalah untuk mendapat kuasa, restu puak, perlindungan dan pengaruh daripada penjajah.
8. Sistem pemerintahan. Tidak terdapat satu bentuk kerajaan yang teratur dan mempunyai sistem pemerintahan yang kukuh. Keseluruhan Semenanjung Arab dikuasai oleh suku atau puak-puak Arab yang berpecah mengikut sistem kabilah. Sistem politik Arab Jahiliah tidak seragam. Ia dipengaruhi oleh faktor perbezaan daerah, keturunan yang memerintah atau kuasa asing yang menjajah. Di bahagian Utara Semenanjung Tanah Arab, sistem politiknya berbentuk negara naungan. Kerajaan Ghassan adalah naungan Rom manakala Hirah adalah naungan Parsi. Oleh itu, sistem politik mereka telah terpengaruh oleh sistem politik sama ada Rom atau Parsi. Makkah turut menerima ancaman Habsyah-Rom di bawah penguasa Abrahah. Orang-orang Arab juga mengamalkan sistem politik berkabilah. Sistem ini adalah berbentuk primitif di mana peraturan yang diwujudkan hanyalah untuk kabilah mereka sendiri. Ketua kabilah, iaitu Sheikh adalah orang yang bertanggungjawab terhadap kabilah. Segala peraturan perlu dipatuhi, jika tidak mereka boleh disingkirkan dari kabilah tersebut dan mereka perlu memasuki kabilah yang lain.
Walaubagaimanapun, terdapat juga ciri-ciri ketamadunan masyarakat Arab zaman jahiliyah yang baik.
9. Mengamalkan perdagangan antarabangsa. Sistem ekonomi orang Arab Hadari kebanyakannya ialah pedagang yang bergerak dalam kafilah. Sesebuah kafilah biasanya mengandungi 500-1,000 ekor unta. Sistem perdagangan yang biasa diadakan ialah sistem perdagangan dua musim, iaitu musim panas dan musim sejuk. Pada musim panas, mereka bergerak ke Utara, iaitu Syam dan pada musim sejuk, mereka bergerak ke Selatan iaitu Yaman. Di samping itu, mereka akan berkumpul di tengah Semenanjung Tanah Arab khususnya pada musim Haji kerana terdapat 3 buah pasar iaitu pasar Ukaz, Zulmajaz dan Zulmajinman. Orang-orang Arab Jahiliah juga melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan antarabangsa. Mereka dikatakan mempunyai hubungan dengan orang-orang India, China dan Nusantara. Mereka mengambil barang dagangan dari pelabuhan di Yaman dan membawa ke Syam (Damsyik) untuk dijual kepada pedagang Eropah.
10. Menghormati tetamu walaupun musuh. Antara nilai-nilai baik yang mereka miliki ialah menghormati tetamu, pemurah, setia pada janji, berani, serta memberi penghargaan terutamanya kepada golongan penyair.
11. Mahir dalam bidang kesusasteraan. Dalam kesusasteraan, orang Arab pandai bersyair, bersajak dan berkhutbah. Tokoh seperti ini ialah Imru al-Qais, Zuhair dan Tarafah. Mereka dikatakan telah menghasilkan karya-karya yang dianggap bermutu yang disebut "al-Mu'allaqat-al-Sab" yang pernah digantung di Kaabah. Syair-syair akan dikemukakan di pasar Ukadz setiap tahun semasa temasya tahunan. Namun, karya-karya ini kebanyakannya berbentuk sajak cinta, ratapan, pujaan, sindir-cerca yang bertujuan berseronok. Kebanyakan hasil ini dihasilkan secara kreatif atau pengalaman atau khayalan dan tidak menunjukkan daya intelektual yang tinggi. Semua karya ini dikatakan mengandungi kata-kata yang tidak sopan.
C. Kesimpulan
Kedatangan Islam telah merubah tamadun Masyarakat Arab. Menjadi tamadun yang hebat .(Apa saja yang berkaitan dengan soalan dan isi.)

Soalan 2 :
Bincangkan bentuk agama dan kepercayaan masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam.
A. Pengenalan (3 markah)
· Zaman sebelum kedatangan Islam dikenali sebagai zaman Jahiliah, iaitu bermula dari tempoh keruntuhan empangan maarib sehingga zaman kedatangan Islam (610 M). Ciri-ciri masyarakat Jahiliah ini tidak mempunyai nabi dan rasul serta kitab suci sebagai panduan.
· Nabi Muhammad s.a.w menerima wahyu yang pertama pad 610 M. Perkataan Jahiliah yang bererti bodoh menepati ciri-ciri masyarakat pada tempoh masa tersebut dalam semua aspek kehidupan.
· Kepercayaan masyarakat Jahiliah terbahagi kepada 2 iaitu, kepercayaan agama dan kepercayaan adat. Kepercayaan agama ialah bentuk-bentuk agama yang diamalkan oleh bangsa Arab, sementara kepercayaan adat lebih merupakan kepercayaan tahyul dan tradisi lama yang diwarisi. Kepercayaan adat tidak mempunyai konsep penyembahan sebaliknya membentuk sebahagian daripada budaya hidup mereka.
B. Isi-isi penting (7 isi X 3 markah)
Kepercayaan agama terbahagi dua iaitu Agama Samawi (Agama langit) yang diturunkan oleh Allah melalui nabi-nabi dan mempunyai kitab, dan agama ardhi (agama ciptaan) yang direka oleh manusia sendiri.
1. Agama Hanif
Agama yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim. Penganutnya digelar Hunafa”. Agama ini tidak mempunyai kitab tetapi suhuf. Agama ini mentauhidkan Allah sebagai Tuhan yang Esa. Antara tokoh yang menganut agama ini ialah Waraqah bin Naufal dan Nabi Muhammad s.a.w sendiri.
2. Agama Yahudi
Agama yang dianuti oleh masyarakat Arab sebelum Islam. Agama ini dibawa oleh Nabi Musa serta mempunyai kitab suci, iaitu kitab Taurat. Walau bagaimanapun golongan Bani Israel telah mengubah kandungan kitab ini demi kepentingan peribadi sehingga agama ini dianggap syirik kerana menduakan Allah.
3. Agama Nasrani
Agama ini juga telah diselewengkan oleh golongan pendeta agama tersebut. Meskipun Allah telah menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa, namun penganut agama ini telah mengubah kandungan asalnya. Penganut agama asal agama Nasrani dikenali dengan gelaran ahli kitab.
4. Agama Wathani(Penyembahan berhala)
Majoriti masyarakat Jahiliah menganut agama wathani, iaitu agama sembah berhala yang diperbuat daripada batu, kayu atau emas. Sesetengah Arab percaya berhala dapat memberikan manafaat dan mudarat, mempunyai keberkatan dan sebagainya. Terdapat 360 buah berhala disekeliling kaabah. Antara yang popular ialah Al-Uzza, Al-Manat, dan Al-Hubal.
5. Agama Majusi
Agama ini juga digelar Zoroaster dan berasal dari Farsi. Mereka menyembah matahari dan api. Pendeta-pendeta Majusi menyembah matahari 4 kali dalam satu hari. Agama ini banyak mengandungi cerita khayal dan turut menghalalkan perkahwinan ibu dengan anak serta adik beradik.
6. Agama penyembahan Cekarawala
Mereka menyembah matahari, bulan dan bintang serta beranggapan semua cekarawala merupakan sumber tenaga dan kekuatan.
7. Agama Penyembahan Makhluk Halus ( Polydemonisme)
Mereka menyembah malaikat, Jin, roh nenek moyang dan sebagainya. Makhluk makhluk ini dianggap mempunyai kuasa ghaib dan boleh menjadi perantaraan dengan Tuhan, dan menjamin keselamatan mereka.
8. Penyembahan Tuhan Padang Pasir.
Penganutnya digelar Ahl-al-Saf ( ‘ahlil-saf’ ). Mereka percaya bahawa padang pasir wujud tetapi tidak pernah ditemui. Amalan mereka membawa api pada waktu malam dan berjalan-jalan di tengah padang pasir sambil menyanyi.
9. Kepercayaan Animisme
Mereka menyembah objek-objek alam sekeliling seperti pokok, mereka percaya air dan pokok merupakan sumber kehidupan dan padang pasir yang kering sebagai tempat kediaman tuhan yang jahat.
10. Kepercayaan tahyul
Kepercayaan tangkal azimat
a. Roh orang mati menjadi burung.
b. Percaya kepada ahli nujum.
c. Percaya kepada ahli sihir.
d. Percaya kepada binatang yang melintas di tengah-tengah perjalanan- Jika ke kiri membawa kepada keburukan, manakala ke kanan akan membawa kebaikan.
e. Mengorbankan anak perempuan merupakan perbuatan yang mulia.
f. Mengikat tali pada mana-mana pokok, jika ikatan terlerai sekembalinya suami dari perantauan, ini bermakna isterinya telah berlaku curang.
g. Membuat keputusan melalui anak panah.
C. Kesimpulan (1 markah)
Masyarakat Jahiliah tidak mempunyai peraturan hidup yang jelas, sebaliknya menurut hawa nafsu semata-mata.

Soalan 3 :
Bincangkan ciri-ciri sosio-ekonomi masyarakat Arab pada zaman Jahiliyah.

 

A. Pendahuluan

1. Definisi jahiliyah ( oleh P.K. Hitti):
§ hanya jahil dari segi agama sahaja, bukan dari segi ilmu pengetahuan.
§ Alasannya ialah zaman tersebut tiada nabi dan kitab sebagai petunjuk.
2. Definisi jahiliyah (dari segi bahasa):
§ Bererti bodoh dan sesat
3. Ciri-ciri jahiliyah (mengikut al-Quran):
§ Zaman yang tidak mempunyai nabi dan kitab suci sebagai petunjuk.
§ Zaman yang tidak mempunyai peradaban @ tamadun
§ Zaman masyarakatnya tidak berakhlak, angkuh dan bongkak.
§ Zaman masyarakatnya jahil kerana tidak boleh menulis dan membaca.
4. Era/jangka masa zaman jahiliyah:
§ Berlaku selama 3 abad iaitu apabila berakhirnya kejatuhan kerajaan Saba’ peringkat ketiga @ peringkat akhir Himyar
§ Sekitar tahun 300M hingga turun Al-Quran dan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w pada tahun 610M
5. Konsep manusia pada zaman jahiliyah.
§ Menghargai kehidupan sendiri dan sesama suku.
§ Menghargai dan mendewakan kuasa alam sekeliling.
§ Mempercayai adanya tuhan tetapi tidak beriman kepada satu tuhan.
§ Percaya adanya kelahiran dan keturunan tapi tidak beriman kepada satu tuhan.
§ Percaya adanya kematian tetapi tidak mempercayai adanya hidup selepas kematian.
§ Percaya adanya kelahiran dan keturunan tetapi tidak mengetahui asal –usul manusia di sisi tuhan.
§ Ciri kemanusiaan Arab jahiliah terpancar dalam bidang kehidupan.
ISI : Ciri-Ciri sosio-ekonomi Masyarakat Arab Jahiliyah (7 isi X 3 markah=21 M)
A) ASPEK EKONOMI
1. Pertanian
§ Selepas keruntuhan empangan Maarib dalam kerajaan Sabak menyebabkan ketidakstabilan politik dan kemerosotan ekonomi masyarakat Arab.
§ Pengeluaran pertanian di selatan Semenanjung Tanah Arab merosot dengan teruk akibat tiada sistem pengairan yang baik.
§ Aktiviti pertanian terhad, hanya tertumpu di kawasan subur yang mempunyai oasis seperti di Yaman.
2. Perdagangan
§ Oleh itu orang Arab menjalankan aktiviti perdagangan di kota Makkah, Hirah dan Ghassan.
§ Aktiviti perdagangan berlaku antara selatan dengan utara – perdagangan dua musim iaitu musim sejuk di Yaman dan musim panas di Syam dan pada musim haji tertumpu di Makkah.
§ Terdapat rombongan perdagangan dalam bentuk kumpulan yang dikenali sebagai kafilah
§ Perdagangan dijalankan dalam sistem barter.
§ Barang dagangan utama ialah bijiran, wangi-wangian, rempah ratus, gaharu, berhala dan sebagainya.
3. Amalan dalam ekonomi
§ Mengamalkan penindasan seperti riba dan penipuan.
§ Biasa menipu dalam ukuran sukatan timbangan dalam urusan perdagangan.
§ Menjalankan perniagaan jahiliyah seperti penjualan patung berhala pada musim haji yang sangat menuntungkan.
4. Rompakan
§ Puak Badwi melakukan rompakan ke atas kafilah-kafilah perdagangan kaum bangsawan Quraisy.
§ Rompakan menjadi pekerjaan utama dan satu pekerjaan yang mulia.
5. Penternakan
§ Kegiatan utama kaum Badwi ialah menternak secara nomad. Antara binatang ternak seperti unta, kambing dan biri-biri.
§ Mereka berpindah randah untuk mencari kawasan rumput dan air bagi binatang ternakan mereka.
§ Binatang ternakan menjadi status kekayaan.
§ Ekonomi masyarakat Quraisy tidak berkembang kerana permusuhan yang ketara antara golongan yang kaya dengan miskin.
B) ASPEK SOSIAL
1. Struktur Masyarakat
§ Struktur masyarakat Arab boleh dibahagi kepada dua iaitu Arab Hadari (yang tinggal di bandar) dan Arab Badwi (yang tinggal di padang pasir)
§ Mereka tertakluk kepada sistem berkabilah.
§ Masyarakat berkabilah adalah berlandaskan pertalian darah dan keturunan (semangat asabiyah)
§ Mereka bermegah dengan kabilahnya dan memandang hina terhadap kabilah yang lain.
2. Semangat Assabiyyah
§ Mereka ada perasaan setiakawan @ asabiyah yang sentiasa terjalin rapi.
§ Selalu berlaku peperangan antara kabilah.
§ Tujuannya untuk mencari nama, kuasa, pengaruh dan harta benda sebagai lambang kemegahan kabilah mereka
§ Peperangan antara mereka sering melibatkan dua atau banyak suku dan memakan masa yang lama walaupun disebabkan oleh perkara kecil sahaja.
§ Contoh; Perang Basus berlaku antara kabilah Bakr dengan Rabi’ah selama 40 tahun kerana matinya seekor unta.
3. Kedudukan wanita
§ Kedudukan wanita tidak mendapat tempat yang sewajarnya dalam masyarakat @ keluarga.
§ Orang perempuan sering dijadikan alat hiburan dan pemuas seks.
§ Mereka gemar menanam anak perempuan hidup-hidup terutama golongan miskin.
§ Mereka lebih suka mempunyai ramai anak lelaki kerana beranggapan anak perempuan apabila besar kelak boleh menimbulkan masalah sosial dan ekonomi. Ini akan memalukan mereka kelak.
4. Akhlak tidak bermoral
§ Mereka melakukan akhlak yang rendah dan tidak bermoral dalam kehidupan.
§ Mereka berzina, berjudi , membunuh anak perempuan, dan minum arak yang merupakan kebiasaan kepada masyarakat Arab jahiliyah.
§ Mempunyai sikap sombong, suka menindas dan menzalimi terutama terhadap golongan miskin dan hamba.
5. Akhlak mulia
§ Mereka juga mempunyai sifat terpuji seperti melayan tetamu yang datang dengan baik walaupun musuhnya, menepati janji dan sebagainya.
6. Kedudukan hamba
§ Hamba dipandang hina dan mempunyai status yang terendah dalam kalangan masyarakat .
§ Hamba disiksa terutama apabila mendapat tahu hamba telah memeluk agama Islam seperti penyiksaan ke atas Bilal bin Rabah oleh tuannya Umayyah bin Khallaf.
7. Tahap penguasaan ilmu pengetahuan rendah
§ Majoritinya adalah buta huruf.
§ Ini kerana sikap mereka tidak mementingkan ilmu pengetahuan.
§ Hanya mementingkan daya hafalan dan ingatan yang kuat sahaja.
§ Hanya 17 orang yang tahu membaca dan menulis.
Kesimpulan:
1. Kehidupan masyarakat Arab Jahiliyah dalam sosial dan ekonomi penuh dengan kejahilan dan kesesatan.
2. Oleh itu, Allah Taala telah melantik Nabi Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan Rasul untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh bumi Arab dan seluruh dunia.
[SOKONG BLOG INI, SILA SIGN BUKU PELAWAT]
Anda mungkin juga meminati:

No comments:

Links to this post

Subscribe to: Post Comments (Atom)
Related Posts with Thumbnails

PENYOKONG BLOG SEJARAH STPM

PENAFIAN :

Penulis blog tidak akan bertanggungjawab ke atas sebarang kehilangan, kerugian atau kerosakan yang diakibatkan oleh penggunaan maklumat yang dicapai daripada mana-mana bahagian dalam laman blog ini. Pandangan Dalam Laman Ini Tidak Semestinya Menunjukkan Sikap WebMaster dan/atau Lain-Lain Penulis.

MASA TIDAK MENUNGGU ANDA


INGAT TARIKH PENTING!

ANDA PENGUNJUNG ISTIMEWA

TETAMU ONLINE

http://img1.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png

TOTAL PAGEVIEWS

Sparkline1,905,270

SEJARAH 1 (DUNIA)

SEJARAH 2 (ISLAM) TEMA 1

SEJARAH 3 (MALAYSIA)

SEJARAH 3 (ASIA TENGGARA)

SEJARAH 4 (KERJA KURSUS)

UMUM

AKHBAR ONLINE

LINK PILIHAN

ANDA MEROKOK ? AWAS !

ANDA MEROKOK ? AWAS !
Majoriti Ulamak Memfatwa Rokok HARAM !!!

ROKOK RACUN PEROSAK !

ROKOK RACUN PEROSAK !

DAH SOLAT ? JOM .......

DAH SOLAT ? JOM .......

IKLAN

IKLAN

CIKGU SEJARAH

CIKGU SEJARAH
Cikgu Rasman

KATA ALUAN

Blog ini dihasilkan atas usaha untuk membantu pelajar-pelajar khususnya pelajar saya di SMK Dato' Abdul Rahman Yaakub, 32600 Bota, Perak Darul Ridzuan yang mengambil subjek Sejarah STPM. Semoga blog ini berfaedah kepada anda semua dan menjadi amal jariah bagi saya. Ingat, target kita adalah A. Selamat Belajar.

PAKAR PENTERJEMAHAN

BUKU PELAWAT


ISI KANDUNGAN

VIDEO SEJARAH

BAHAN POWERPOINT

SEJARAH 940 (STPM TERMINAL)

KOLEKSI SOALAN PERCUBAAN (STPM TERMINAL)

LIVE TRAFFIC MAP

LIVE TRAFFIC FEED



Picture Window template. Powered by Blogger.